Analisis Jabatan dan Desain Jabatan

 

ANALISIS JABATAN DAN DESAIN JABATAN

Untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Manajemen Sumber Daya Manusia

 

 



 

Disusun Oleh :

Nama : Sekar Fairuz Annora

NPM : 26218576

Kelas : 4EB09 

 

 

 


FAKULTAS EKONOMI

JURUSAN AKUNTANSI

2021






KATA PENGANTAR

 

Segala puji penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang atas karunianya penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “ANALISIS JABATAN DAN DESAIN JABATAN” dengan tepat waktu.

Penulisan ini berisi uraian mengenai analisis jabatan dan desain jabatan  mulai dari pengertian, tujuan, manfaat analisis dan desain jabatan serta elemen-elemen yang ada pada desain jabatan. Adapun tujuan dari penulisan ini adalah untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Manajemen Sumber Daya Manusia. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Saya mengucapkan terima kasih kepada Ibu Sariyati, selaku dosen mata kuliah Manajemen Sumber Daya Manusia yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan dan juga kepada sumber-sumber yang telah memberikan informasi kepada penulis dalam menyelesaikan penulisan ini.

Penulis sangat menyadari bahwa penulisan ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun dari para pembaca sangat penulis harapkan untuk penulisan di kemudian hari dapat disajikan secara sempurna. Semoga penulisan ini bisa memberikan manfaat kepada pembaca secara umum terlebih bagi penulis sendiri.

 

 

Depok, 10 Oktober 2021

 

 

Penulis            

 

 

 

 


BAB I

PENDAHULUAN

 

1.1  Latar Belakang

Peran Sumber Daya Manusia yang berkualitas sangat penting di era globalisasi saat ini. SDM berperan penting untuk mengidentifikasi karyawan yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan. Setiap pekerjaan dan kegiatan yang akan dilaksanakan diharapkan memahami konsep manajemen dalam pengelolaan sumber daya manusia yang meliputi manajemen tenaga kerja, personil, karyawan, pegawai atau anggota sehingga dapat lebih dengan mudah untuk mengidentifikasi sumber dari mana personil itu diperoleh, menentukan atau menghitung berapa yang dibutuhkan, merencanakan dan menganalisis pemenuhan kebutuhan sampai pada bagaimana mengevaluasi hasil kerja. Untuk membantu organisasi mencapai tujuannya, diperlukan sumber daya manusia yang tepat, yang memiliki kemampuan sesuai dengan beban tugas yang harus dilaksanakan supaya tugasnya dilaksanakan secara efektif dan efisien. Makalah ini akan membahas tentang analisis dan desain jabatan.

 

1.2  Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah sebagai berikut :

1.   Apa yang dimaksud dengan analisis dan desain jabatan?

2.   Apa manfaat dari analisis dan desain jabatan?

3.   Apa tujuan dari analisis jabatan?

4.   Apa saja elemen-elemen desain jabatan?


1.3 Tujuan Penulisan

 Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka dapat diidentifikasikan tujuan penulisan  sebagai             berikut :

 1.      Untuk mengetahui pengertian analisis dan desain jabatan

 2.      Untuk mengetahu manfaat dari analisis dan desain jabatan

 3.      Untuk mengetahui tujuan analisis jabatan

 4.      Untuk mengetahui elemen-elemen desain jabatan






BAB II

PEMBAHASAN

 

2.1 Pengertian Analisis Jabatan

Analisis jabatan (job analysis) adalah suatu cara, prosedur dan kegiatan yang dilakukan untuk mengumpulkan dan menganalisis informasi tentang pekerjaan, berupa deskripsi pekerjaan, indikator pekerjaan, pendidikan dan kompetensi yang diperlukan, prosedur operasi melaksanakan pekerjaan, hasil pekerjaan serta kompensasi dan penilaian pekerjaan. Analisis jabatan memberikan informasi berharga bagi perusahaan antara lain penentuan strategi penarikan, seleksi, penilaian kinerja, pelatihan dan pengembangan, design dan redesign jabatan dan perencanaam SDM.

Hasil analisis jabatan memberikan informasi yang menguraikan berbagai hal mengenai jabatan tersebut, yang dapat digunakan untuk mengembangkan uraian jabatan (job description) dan spesifikasi jabatan (job specification). Uraian jabatan adalah suatu daftar tugas-tugas, tanggung jawab, hubungan laporan, dan kondisi kerja. Sedangkan spesifikasi jabatan adalah suatu daftar dari suatu jabatan, meliputi pendidikan, keterampilan, kepribadian dan lain-lain yang sesuai dengan jabatan tersebut.

 

2.2 Tujuan Analisis Jabatan

Tujuan analisis jabatan menjadikan sebuah perusahaan mengharuskan untuk melakukan analisis akan jabatan tersebut. Berikut beberapa tujuan diantaranya :

1.      Faktor Penunjang Dalam Proses Manajerial

Sebuah perusahaan tentu harus diatur sedemikian rupa agar mampu berjalan secara efektif. Sebuah proses manajerial juga merupakan langkah yang harus dilakukan secara tepat. Untuk bisa mencapai hal tersebut, membutuhkan yang namanya analisis akan jabatan. Hal ini agar mampu melakukan proses secara tepat.

Proses manajerial ini memerlukan sebuah tahap yang menjadikan seorang manajer harus jeli dalam memahami karyawannya. Dengan analisis ini, seseorang akan dengan mudah ditempatkan pada posisi yang sesuai.

2.      Sarana Proses Rekrutmen

Ketika perusahaan hendak melakukan sebuah penyegaran karyawan, tentu mengharuskan untuk melakukan recruitment. Hal ini bertujuan untuk menentukan seperti apa orang yang hendak menduduki jabatan dalam pekerjaan perusahaan tersebut. adanya analisis ini akan mampu untuk menunjukkan sebuah kualifikasi dan juga keterampilan yang ada.

Bahkan tidak hanya itu saja, emosional seseorang serta keahlian pribadi dalam melakukan sebuah pekerjaan juga bisa tampak ketika melakukan analisis ini. tentunya perusahaan bisa mendapatkan seseorang yang tepat dalam mengisi posisi yang ada.

3.      Mengetahui Kinerja Karyawan

Kinerja seorang karyawan akan berimbas pada keefektifan kegiatan sebuah perusahaan. Dengan adanya analisis ini, perusahaan akan mampu untuk memeriksa apakah tujuan dan juga sasaran yang ada pada karyawan sudah tercapai.

Hal tersebut biasanya dikarenakan job analysis membantu dalam menentukan standar suatu pekerjaan. Tentunya seluruh kinerja karyawan akan lebih mudah diukur dan juga dinilai sesuai dengan standar yang ada.

4.       Adanya Manajemen Kompensasi

Sebuah analisis sangat penting untuk menentukan besarnya paket gaji seorang karyawan. Bahkan tidak hanya itu saja, besarnya tunjangan, dan juga insentif sangat dipengaruhi dengan adanya analisis ini.

Keadaan dan juga tanggung jawab dalam mengemban tugas bisa dapat dilihat dengan mudah menggunakan analisis jabatan tersebut. tentunya adanya hal tersebut akan memudahkan dalam menentukan kompensasi yang harus diberikan oleh manajer sumber daya manusia kepada karyawannya.

5.      Sarana Pelatihan Dan Juga Pengembangan Karyawan

Dengan adanya job analysis ini bisa digunakan untuk menilai akan kebutuhan dan juga pengembangan seorang karyawan. Tidak hanya itu, manajemen dengan mudah untuk menentukan bagaimana pelatihan yang harus dilakukan untuk mengembangkan kinerja karyawan tersebut.

Dari pelatihan yang tepat untuk diberikan kepada seorang karyawan tersebut, tentunya akan mendapatkan sebuah hasil yang bisa disesuaikan dengan rencana perusahaan. Tujuan yang ada terlebih dalam hal efisiensinya suatu perusahaan.

6.      Untuk Meningkatkan Produktivitas

Hal yang paling penting bagi sebuah perusahaan ketika menerapkan analisis jabatan ini yaitu kemampuan produktivitas yang meningkat. Hal ini tentunya berimbas pada pendapatan perusahaan itu sendiri.

Ketika sebuah produktivitas perusahaan mampu berjalan dengan baik, kecil kemungkinan perusahaan tersebut mengalami kemunduran. Peluang perusahaan untuk berkembang justru lebih banyak.

 

2.3 Manfaat Analisis Jabatan

1.     Menetapkan dasar rasional pengupahan dan penggajian yang objektif

2.     Menghapuskan persyaratan-persyaratan kerja yang dapat menyebabkan diskriminasi

3. Merencanakan kebutuhan-kebutuhan SDM di waktu yang akan datang sebagai basis perencanaan.

4.     Menentukan lamaran-lamaran dengan lowongan pekerjaan yang ada

5.  Menentukan dasar-dasar dan kebutuhan penyelenggaraan latihan baik untuk karyawan baru maupun lama

6.     Menentukan pola atau pokok sistem pengembangan karir karyawan yang tepat dan menyeluruh

7.     Menentukan standar-standar prestasi kerja yang realistic

8.     Menempatkan karyawan pada posisi yang tepat berdasarkan keterampilannya.

9.     Penataan jabatan dan pengembangan organisasi

10.  Membantu memudahkan memahami tugas terutama bagi karyawan baru

11.  Memperbaiki aliran atau alur kerja

12. Melancarkan hubungan kerjasama dan saling pengertian antar karyawan dan antar satuan   organisasi.

 

2.4 Pentingnya Analisis Jabatan

Ada beberapa alasan yang menjadikan mengapa analisis jabatan ini terbilang sangat penting, diantaranya :

1.       Menjamin Akan Arus Kerja

Dalam sebuah arus kerja, ada sebuah keterkaitan antara pekerjaan yang satu dengan yang lainnya. Ketika salah satu dari pekerjaan tersebut belum memahami bagaimana pekerjaan yang seharusnya, tentu kegiatan perusahaan akan terhenti dan tidak efektif.

2.       Terhindar Dari Tumpang Tindih Dan Juga Konflik

Meskipun dalam bidang yang beda, namun terkadang ada karyawan yang mengerjakan pekerjaan yang sama. Hal ini akan berimbas pada kurangnya tanggung jawab yang ada. Dengan adanya sebuah analisis jabatan ini akan mampu mengatasi hal tersebut.

3.       Penentu Kualitas Sumber Daya Manusia

Sebuah sumber daya manusia menjadi penentu bagaimana perusahaan bergerak. Kesadaran akan kualitas sumber daya manusia ini akan memberikan persaingan terhadap bagaimana sebuah perusahaan dijalankan.

4.      Menjadi Sarana Tumbuh Kembangnya Perusahaan Yang Ada

Ketika mampu memiliki sebuah sumber daya yang terampil, tentu menjadi kunci sukses tumbuh kembangnya perusahaan. Hal ini sangat jelas ketika melakukan analisis jabatan, bisa menjadi jembatan sebuah perusahaan untuk bisa berkembang lebih baik.

Pada dasarnya sebuah perusahaan memang harus memiliki sumber daya manusia yang berkualitas. Kualitas tersebut tentunya menjadi langkah untuk bisa diterapkan pada posisi jabatan yang tepat. Dengan analisis ini bisa menjadi cara yang paling sistematis untuk bisa memajukan perusahaan.

 

2.5 Pengertian Desain Jabatan

Desain pekerjaan atau job design adalah faktor penting dalam manajemen terutama manajemen operasi karena selain berhubungan dengan produktifitas juga menyangkut tenaga kerja yang akan melaksanakan kegiatan operasi perusahaan. Desain pekerjaan adalah suatu alat untuk memotivasi dan memberi tantangan pada karyawan. Oleh karena itu perusahaan perlu memiliki suatu sistem kerja yang dapat menunjang tercapainya tujuan perusahaan secara efektif dan efisien yang dapat merangsang karyawan untuk bekerja secara produktif, mengurangi timbulnya rasa bosan dan dapat meningkatkan kepuasan kerja, desain pekerjaan terkadang digunakan untuk menghadapi stress kerja yang dihadapi karyawan (Sulipan dalam Irnanda, 2011).

Herjanto dalam Irnanda (2011) menjelaskan bahwa desain pekerjaan adalah rincian tugas dan cara pelaksanaan tugas atau kegiatan yang mencakup siapa yang mengerjakan tugas, bagaimana tugas itu dilaksanakan, dimana tugas dikerjakan dan hasil apa yang diharapkan. Sulipan (dalam Irnanda, 2011) menambahkan desain pekerjaan adalah fungsi penetapan kegiatan kerja seorang atau sekelompok karyawan secara organisasional. Tujuannya untuk mengatur penugasan kerja supaya dapat memenuhi kebutuhan organisasi. Definisi diatas menjelaskan bahwa desain pekerjaan dibuat oleh perusahaan untuk mengatur tugas-tugas yang tepat sasaran, memberikan tugas kepada orang dengan kemampuan dan keterampilan yang harus dimiliki untuk mengerjakan tugas tersebut demi mencapai sasaran dari perusahaan.

Sejalan dengan Dessler (dalam Irnanda, 2011) desain pekerjaan adalah pernyataan tertulis tentang apa yang harus dilakukan oleh pekerja, bagaimana orang itu melakukannya, dan bagaimana kondisi kerjanya. Desain pekerjaan meliputi identifikasi pekerjaan, hubungan tugas dan tanggung jawab, standar wewenang dan pekerjaan, syarat kerja harus diuraikan dengan jelas, penjelasan tentang jabatan dibawah dan diatasnya.

 

2.6 Manfaat Desain Jabatan

Desain pekerjaan adalah faktor penting dalam manajemen terutama manajemen operasi karena selain berhubungan dengan produktifitas juga menyangkut tenaga kerja yang akan melaksanakan kegiatan perusahaan (Sulipan dalam Irnanda, 2011). Desain pekerjaan mutlak dimiliki oleh setiap perusahaan karena dalam desain pekerjaan yang dilakukan adalah merakit sejumlah tugas menjadi sebuah pekerjaan agar pekerjaan yang dilakukan menjadi terarah dan jelas. Menurut Sunarto (dalam Irnanda, 2011) desain pekerjaan memiliki tujuan agar :

·         Efisiensi operasional, produktifitas dan kualitas pelayanan menjadi optimal

·         Fleksibilitas dan kemampuan melaksanakan proses kerja secara horizontal dan hirarki

·         Minat, tantangan, dan prestasi menjadi optimal

·         Tanggung jawab tim ditetapkan sedemikian rupa, sehingga bias meningkatkan kerja sama dan efektifitas tim

·         Integrasi kebutuhan individu karyawan dengan kebutuhan organisasi.


2.7 Elemen-elemen Desain Jabatan

Menurut Handoko (2001:33) elemen-elemen desain pekerjaan adalah :

a.      Elemen-elemen organisasional

Elemen-elemen organisasional merupakan elemen yang harus diperhatikan suatu organisasi dalam pembentukan atau desain perkerjaan. Elemen-elemen organisasional pada desain pekerjaan bersangkutan efisiensi. Efisiensi merupakan suatu pencapaian tujuan sesuai dengan pendanaan-pendanaan yang ditetapkan oleh perusahaan. Pekerjaan-pekerjaan yang dirancang secara efisien mendorong pegawai yang mampu dan termotivasi untuk mencapai keluaran yang maksimal. Perhatian akan efisiensi ini telah dimulai sejak munculnya manajemen ilmiah.Para ahli mencurahkan riset mereka untuk menemukan cara-cara terbaik untuk merancang pekerjaan yang efisien.

Studi gerak dan waktu membeberkan sesuatu disiplin baru, yaitu teknik industri. Berbagai upaya tersebut menunjukkan bahwa spesialisasi adalah elemen kunci dalam desain pekerjaan. Bila para pegawai bekerja berulang-ulang sampai batas tertentu, tingkat keluarannya bisanya lebih tinggi. Penemuan-penemuan para peneliti ini dapat diterapkan dalam era komputerisasi sekarang.

Berikut ini adalah elemen-elemen organisasi dalam desain pekerjaan menurut Handoko (2001:35) :

1.      Pendekatan Mekanistik

Pendekatan mekanistik berusaha untuk mengindentifikasikan setiap tugas dalam suatu pekerjaan agar tugas-tugas dapat diatur untuk menimbulkan waktu dan tenaga para pegawai. Setelah identifikasi tugas selesai, sejumlah tugas dikelompokkan menjadi satu perkejaan. Hasilnya adalah spesialisasi. Pendekatan ini mendekatkan efisiensi waktu, tenaga, biaya tenaga kerja, latihan dan pengembangan. Teknik ini masih secara luas digunakan dalam operasi-operasi perakitan, dan terutama efektif bila para pegawai kurang berpendidikan atau kurang mempunyai pengalaman.

2.      Aliran kerja

Aliran kerja dalam suatu organisasi sangat dipengaruhi oleh sifat produk atau jasa. Produk atau jasa biasanya menentukan urutan dan keseimbangan pekerjaan-pekerjaan sehingga dibutuhkan aliran kerja dari suatu kegiatan.

3.      Praktek-praktek kerja

Praktek-praktek kerja merupakan cara-cara bagaimana pelaksanaan kerja yang ditetapkan. Metode praktek kerja ini bisanya terbentuk dari tradisi atau kesempatan kolektif para pegawai atau bagian kontrak (perjanjian) kerja dari serikat buruh. Hal ini mengurangi flerksibilitas departemen personalia dalam merancang pekerjaan-perkerjaan.


b.      Elemen-elemen lingkungan

Elemen-elemen lingkungan merupakan aspek kedua dalam desain perkerjaan. Para perancang pekerjaan tidak dapat mengabaikan pengaruh lingkungan eksternal. Elemen-elemen lingkungan pokok dalam desain pekerjaan adalah kemampuan dan tersedianya para pegawai potensial serta pengharapan-pengharapan sosial. Pertimbangan efisiensi harus diselaraskan dengan kemampuan dan tersedianya pegawai yang akan melaksanakan pekerjaan. Misalnya banyak lowongan kerja yang kadang-kadang sulit untuk diisi karena tidak tersedianya calon pegawai yang mempunyai kemepuan tertentu. Selain itu desain pekerjaan juga dipengaruhi oleh pengharapan masyarakat. Misalnya masyarakat di lokasi perusahaan, meskipun tidak mempunyai keterampilan, namun kenyataannya sering menuntut langan kerja. Disamping itu masyarakat yang mempunyai keterampilan mempunyai pengharapan yang lebih tinggi dalam hal kualitas kehidupan kerja. Meskipun aliran dan praktek-praktek kerja mungkin menyarankan suatu desain perkerjaan tertentu, namun pekerjaan harus memenuhi harapan-harapan para pegawai dan masyarakat. 

 

c.       Elemen-elemen keperilakuan

Menurut Handoko (2001:36) elemen-elemen keperilakuan perlu mempertimbangkan beberapa aspek dalam desain pekerjaan, yaitu :

1.      Otonomi

Otonomi mempunyai pengertian bahwa dalam melaksanakan tugas-tugas dan tanggung jawab atas pekerjaan. Seorang pegawai diberikan wewenang untuk mengambil keputusan yang dibutuhkan dalam bidang tugasnya. Dengan diberikannya wewenang pengambilan keputusan maka berarti akan bertambahnya tanggung jawab, sehingga akan cenderung meningkatkan perasaan dipercaya dan dihargai. Kurangnya otonomi akan menyebabkan pegawai menjadi apatis atau menurun prestasi kerjanya. Hal ini akan mengakibatkan turunnya kepuasan kerja pegawai dalam melaksanakan tugasnya.

2.      Variasi

Variasi pekerjaan sangat dibutuhkan oleh pegawai dalam melaksanakan tugasnya. Dengan variasi pekerjaan yang baik maka tingkat kebosanan dalam melaksanakan tugas akan dapat ditekan. Apabila seseorang pegawai telah merasa bosan maka timbul rasa lelah. Kelelahan yang berlanjut akan mengakibatkan kesalahan-kesalahan dalam melaksanakan tugas. Dengan adanya kesalahan-kesalahan ini maka seorang pegawai akan ditegur oleh atasannya. Dengan tguran ini maka soerang pegawai dapat merasa tidak senang dan tidak puas dalam melaksanakan tugasnya.

3.      Indentitas tugas

Identitas pekerjaan merupakan ciri-ciri, jenjang atau tingkatan dan klasifikasi dari suatu pekerjaan. Bila pekerjaan tidak mempunyai identitas yang jelas, maka para pegawai akan kurang merasa bertanggung jawab atas pekerjaannya. Hal ini berarti bahwa kontribusi (sumbangan-sumbangan atau hasil pekerjaan) para pegawai tidak tampak dengan jelas, sehingga kepuasan kerja dapat menurun.

4.      Umpan balik

Bila pekerjaan-perkerjaan yang dilaksanakan pegawai memberikan umpan balik tentang seberapa baik pelaksanaan pekerjaan mereka, maka para pegawai akan mempunyai pedoman dan motivasi untuk melaksanakan perkerjaan dengan lebih baik. Hasil atau nilai prestasi kerja pegawai dalam melaksanakan tugasnya haruslah diberitahukan sehingga dapat memperbaikinya atau dapat meningkatkannya. Sehingga kepuasan kerja dari pegawai dapat ditingkatkan.






BAB III

PENUTUP

 

3.1 Kesimpulan

Analisis jabatan memberikan informasi berharga bagi perusahaan antara lain penentuan strategi penarikan, seleksi, penilaian kinerja, pelatihan dan pengembangan, design dan redesign jabatan dan perencanaam SDM. Hasil analisis jabatan memberikan informasi yang menguraikan berbagai hal mengenai jabatan tersebut, yang dapat digunakan untuk mengembangkan uraian jabatan (job description) dan spesifikasi jabatan (job specification). Analisis jabatan mempunyai tujuan yang salah satunya adalah mengetahui kinerja karyawan. Analisis jabatan mempunyai manfaat dan tentunya sangat penting.

Desain pekerjaan atau job design adalah faktor penting dalam manajemen terutama manajemen operasi karena selain berhubungan denganproduktifitas juga menyangkut tenaga kerja yang akan melaksanakan kegiatan operasi perusahaan. Oleh karena itu perusahaan perlu memiliki suatu sistem kerja yang dapat menunjang tercapainya tujuan perusahaan secara efektif dan efisien.






DAFTAR PUSTAKA

 

https://www.kajianpustaka.com/2020/02/analisis-jabatan-pengertian-tujuan-aspek-metode-dan-tahapan.html

https://accurate.id/marketing-manajemen/analisis-jabatan/

https://smartpresence.id/blog/bisnis/apa-saja-manfaat-analisis-jabatan-bagi-perusahaan

https://www.psikologimultitalent.com/2020/04/pengertian.desain.pekerjaan.manfaat.dan.pertimbangan.html

https://www.psychologymania.com/2013/05/elemen-elemen-desain-pekerjaan.html

Comments

Popular Posts